Dia

Aku bingung harus memulai kisah ini dari mana ? Karna bagiku kisah ini tidak berawal dan mungkin juga tidak memiliki akhir . Ini hanya kisah yang sederhana , namun cukup membuat duniaku menjadi jungkir balik . Semuanya berkisah tentang aku dan dia , ya tentang aku dan (dia) seorang pria yang memikat hatiku namun tidak berkeinginan untuk aku memilikinya . Pertemuanku dan dia bisa dibilang bukan pertemuan , karna saat  itu hanya aku yang memperhatikan dia , hanya aku yang merasakan degup jantung lebih cepat dari biasanya , dan hanya aku yang tersenyum manis saat itu .Namun tanpa sadar aku mengizinkan dia memasuki hidupku ,memenuhi segala ruang kosong yang saat itu memang sengaja aku kosongkan , menjadikan dia sebagai seorang idola ku dan aku menjadikan diriku hanya sebagai penggemarnya . Tidak ada yang perlu dikhawatirkan tentang perasaanku . Semuanya cukup manis dengan cara ku mencintai dia dengan keterbatasan. Semua baik2 saja , bahkan disaat dia menjadi pria wanita lain perasaanku pun tidak merasa luka . Segalanya penuh dengan batas kewajaran .

Dear Hearth , Why Him ?

Hubungan kita bukan hubungan seperti mereka . Ada semacam sekat yang membatasinya . Namun aku selalu menikmati setiap sekat yang disuguhkan padaku , walau tidak sedikit sekat itu banyak  melukis luka .Sebenarnya hubungan ini dimulai karna sebuah ketidaksengajaan kita yang selalu ingin mencoba hal-hal baru . Saat itu aku dan dia sama-sama haus akan kasih sayang , sama-sama segera ingin melepas dahaga . Hingga  aku dan dia bersepakat untuk menjadi kita  , kita yang dalam arti sebenarnya hanya abu-abu.

                                                                              ***

Sore ini mendung , aku segera mempercepat langkah ku keluar dari area sekolah . Namun aku lumayan kesulitan menentukan langkah ku karena lensa kacamata ku yang sebelah kiri retak . Sesampai diluar gerbang sekolah , aku melihat sosok pria yang sudah familiar dihidup ku belakangan ini . Pria yang mengenakan helm putih , berkemeja kotak-kotak , yang sedang duduk diatas sepeda motor besarnya . Pria itu melambaikan tangannya padaku , memberi tanda padaku untuk segera datang padanya . Dengan sedikit berlari aku segera menuju ke arahnya .
“ Hai adek , tumben keluarnya agak lama ? “
“ adek agak susah jalan mas , soalnya lensa  kacamatanya adek retak “ sahutku  , sambil menunjuk lensa kacamata ku yang sebelah kiri .

Berbeda Menyebut Nama Tuhan

Bukankah aku dan dia sama-sama menyembah sang sutradara agung yang mengatur segala sandiwara dimuka bumi ini ?
Lalu kenapa diantara aku dan dia masih ada tembok besar menjadi pemisah cinta kita ?
Apa karna cara ku dan dia berbeda dalam menyebut nama sang sutradara ?
Rentetan pertanyaan-pertanyaan seperti itu yang akhir-akhir ini selalu mengganggu fikiranku . Aku mencintai seorang pria berkalung salib . Pria yang kini selalu menjadi topik perbincangan ku dengan Tuhan . Aku mengenalnya tidak cukup lama , namun cinta diantara kita hadir begitu cepat . Cinta yang kini menjadi tema di hari-hari ku . Mungkin untuk sebagian orang cinta diantara kita hanya cinta sesaat , cinta yang gampang rapuh , dan gampang goyah . Namun tidak untuk ku dan untuknya . Ada sudut-sudut lain yang mereka tidak mengerti tentang cinta kita . Maklum saja , mereka hanya penonton bukan pemain utama di dalam kisah cinta kita . Aku selalu berharap semoga Tuhan selalu tertarik dengan kisah cinta kita.

                                                                             ***

Sore itu cukup cerah , matahari masih enggan berlari ke arah barat . Banyak orang berlalu lalang dijalan , membuat ku cukup pusing melihatnya . Setelah cukup lama aku menunggunya , akhirnya dia muncul diantara kerumunan para penumpang bis yang baru saja turun , dia melambaikan tangan padaku dan aku sunggingkan senyum yang cukup manis untuknya . Dia pun segera menuju kearahku yang sejak tadi terduduk diatas motorku .

Dengarkan jeritanku Mama

Mama ,

Apa yang salah dengan dia ???

Apa yang membuat mama begitu membenci dia ??

Mama ,

Dia sama seperti kita mama ...

Dia juga berprasaan mama ..

Jangan perlakukan dia seperti ini ...

Mama ,

Sekelumit keluhku

Tuhan ,

Mengapa takdir ku begini ???

Menjadi kumpulan kertas yang mereka sebut dengan “ BUKU “ ...

Mengapa tak kau jadikan aku air ataupun udara ???

Yang setiap saat mereka butuhkan ...

coretan kecil

Aku mulai sedikit saja tentang diri ku . aku adalah buah cinta pertama yang dilahirkan oleh ibu ku 17 tahun yang lalu . Aku dihadiahkan sebuah nama yang indah oleh Ayah ku . Nama yang kini menjadi sebuah judul perjalanan ku menatapi kehidupan yang klise dan penuh ilusi . Kini aku hidup tanpa seorang malaikat pelindung , ayah ku sudah dijemput sang Illahi tiga tahun yang lalu . Tiga tahun itulah aku mengalami perombakan besar didalam hidup ku . Ada banyak asa yang mulai hilang , ada guratan senja yang mulai tenggelam begitu saja dengan malam , ada nyanyian pilu yang mulai terdengar walau hanya sebatas sayup-sayup .