Dela Yoshinta Marisha
Nama ku Dela Yoshinta Marisha , aku dilahirkan disebuah kota kecil disebelah timur ujung pantura . Kota dimana aku menuntut ilmu mulai dri TK hingga SMA . Orang tua ku menghadiahi ku sebuah nama Dela Yoshinta Marisha dengan harapan buah cinta petama mereka menjadi perempuan yang tumbuh menjadi gadis manis dengan sejuta kekuatan menghadapi segala bentuk fatamorgana kehidupan yang banyak berujung dengan air mata . Kini umurku sudah menginjak usia hampi berkepala dua .Diusia yang hampir cukup matang dengan segala pemikiran yang mulai menapaki kedewaaan aku berada dalam bangku universitas . Ya ,aku sekarang menjai salah satu mahasiswi disebuah universitas swasta disuatu kota kecil yang indah dengan hingar binar kepenatan aktivitas para manusia yang menjelajahi setiap sudut kecil kota yang biasa mereka sebut kota kembang , kota Malang . Universitas Muhamddiyah menjadi tujuanku melanjutkan jenjang pendidikan kesarjanaanku . Aku duduk dikelas ilmu pemerintahan , setiap hari akku harus melebarkan kedua bola mataku , mengingat lebih banyak dari biasanya , memasang jeli kedua telingaku untuk menerima segala ilmu pengetahuan di kelas . Aku memilih ilmu pemerintahan bukan karna aku ingin menjai seorang yang penting dinegara ini , aku ingin mennghidupkan kembali apa yang telah tiad dinegara ini yang mulai carut barut dengan segala kekacauan yang menjadi raja diraja.
Hampir setengah bulan aku telah resmi menyandang status
kemahasiswaanku , namun aku masih saja belum bisa menghilangkan kebiasaan kecil
ku dimasa masa SMA . Akh masa putih abu-abu , hampir saja aku berhenti bernafas
jika mengingat bagaimana kenangan di masa itu . Boleh aku sedikit bercerita .
Ketika aku duduk di bangku SMA , memakai seragam kebanggan putih abu-abu aku
mengalami berbagai macam peristiwa-peristiwa yang hampir saja merenggut bulan
sabit dari bibirku . Mengambil paksa intan berlian di kedua bola mataku . Aku
jatuh cinta ketika itu , jatuh cinta pada seorang junior di akhir masa putih
abu-abu ku . Namanya Febrian . Pria berparas manis , bermata sendu , dengan
suara lembut . Aku jatuh cinta padanya , entah cinta yang bagaimana yang harus
aku ceritakan dalam tulisan ini . Aku belum terlalu mengerti apa itu cinta .
Yang aku tau cinta itu manis dengan segala keterbatasannya . Hubungan kamu
hampir berjalan setengah tahun , dibulan ke enam dia mengkahiri segala cerita
dongeng itu . Dia menglirkan air mataku dari hulu ke hilir , memaksaku untuk
menabgis lebih kencang dari biasanya , menghilangkan tawa . Aku tau hidup harus
tetap berjalan , segalanya memang telah berubah mulai saat itu . Tidak ada lagi
senyumnya diujung malam , tidak ada lagi pesan singkat yang memenuhi kota
inboxku , tidak ada lagi percakapan manis pengantar tidur ku . Awalnya aku
sangat kesulitan membiasakan diri , namanya saja perempuan . Kalau hatinya
sudah terluka , rasanya semestanya sudah seakan hancur luluh lantah . Aku tidak
menyerah untuk segala luka yang setiap hari menindasku , aku tidak mau mengalah
pada rindu yang setiap malam membunuhku . Aku tetap bisa bertahan , aku harus
melawan segalanya . Mengabaikan perasaanku dengan tega , menyiksa batinku
dengan ganas . Mengapa luka mampu membuat seseorang menjadi tak berdaya seperti
ini ? Mengapa cinta yang katanya indah menghadirkan nestapa yang selalu
berujung dengan nyanyian-nyanyian pilu ? Sudah sebulan lebih tidak ada dia
dalam hidupku , sebulan lebih dia sudah tidak hadir dalam cerita hari-hariku .
aku memang sengaja agar aku tidak berharap lagi . Tapi ketika rindu mengintip
dibalik tirai hujan , tubuhku rasanya tercekat . Waktu terasa berhenti sejenak
, ingin rasanya aku menoleh dan berlari kearahnya menyanyakan bagaimana kabarnya
dia ? apakah dia bahagia atau sedih seperti aku saat ini ? Tidak , aku tidak
bisa melakukan itu . Aku masih mementingkan harga diriku . Dia telah mengusir
ku , mana mungkin aku kembali tanpa permintaannya . Dia mintapun , mungkin aku
tidak akan mau kembali . Hatiku telah tersita oleh waktu , rinduku berakhir
tanpa muara tanpa pemenuhan . Aku telah menyibukkan diriku dengan segala
rutinitas perkuliahanku , dengan tugas2 yang hampir membuat tolol ! Aku
memiliki teman-teman baru , hidup baru , mungkin saja sebentar lagi
penggantinya . Tapi sejauh ini aku masih menikmati kesendirianku , terkadang
sendiri lebih menyenangkan bebas dari segala drama .
Langganan:
Postingan (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar