Hubungan kita bukan hubungan seperti mereka . Ada semacam sekat yang
membatasinya . Namun aku selalu menikmati setiap sekat yang disuguhkan padaku ,
walau tidak sedikit sekat itu banyak
melukis luka .Sebenarnya hubungan ini dimulai karna sebuah
ketidaksengajaan kita yang selalu ingin mencoba hal-hal baru . Saat itu aku dan
dia sama-sama haus akan kasih sayang , sama-sama segera ingin melepas dahaga .
Hingga aku dan dia bersepakat untuk
menjadi kita , kita yang dalam arti
sebenarnya hanya abu-abu.
***
Sore ini mendung , aku segera mempercepat langkah ku keluar
dari area sekolah . Namun aku lumayan kesulitan menentukan langkah ku karena
lensa kacamata ku yang sebelah kiri retak . Sesampai diluar gerbang sekolah ,
aku melihat sosok pria yang sudah familiar dihidup ku belakangan ini . Pria
yang mengenakan helm putih , berkemeja kotak-kotak , yang sedang duduk diatas
sepeda motor besarnya . Pria itu melambaikan tangannya padaku , memberi tanda
padaku untuk segera datang padanya . Dengan sedikit berlari aku segera menuju
ke arahnya .
“ Hai adek , tumben keluarnya agak lama ? “
“ adek agak susah jalan mas , soalnya lensa kacamatanya adek retak “ sahutku , sambil menunjuk lensa kacamata ku yang sebelah kiri .
“ Hai adek , tumben keluarnya agak lama ? “
“ adek agak susah jalan mas , soalnya lensa kacamatanya adek retak “ sahutku , sambil menunjuk lensa kacamata ku yang sebelah kiri .